Perkembangan Pendidikan di Indonesia Hingga Sekarang 2024

Perkembangan Pendidikan di Indonesia Hingga Sekarang 2024

Perkembangan pendidikan di Indonesia memang telah melalui perjalanan yang sangat panjang.

Seiring berjalannya waktu, terjadi transformasi dalam pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.

Transformasi ini biasanya dimulai dari kurikulum yang diterapkan, metode pengajaran guru, cara akses pelajaran, dan sebagainya.

Dapat dikatakan bahwa pendidikan di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan, terutama dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih.

Bagi Anda yang belum menyimak perkembangan pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu, simak penjelasannya berikut ini.

Pada masa itu, pendidikan sangat kental dengan nuansa keagamaan, dilaksanakan di padepokan-padepokan.

Materi yang diajarkan cukup beragam, mencakup bahasa dan sastra (keterampilan), teologi (ilmu agama), ilmu eksakta (ilmu alam), ilmu sosial (ilmu kemasyarakatan), dan ilmu pasti (seperti seni bangunan, penanggalan, serta seni rupa).

Di akhir periode kerajaan Hindu-Buddha, materi pelajaran tersebut diajarkan oleh para guru di padepokan.

Ketika memasuki masa kerajaan Islam, pendidikan di Indonesia berlandaskan ajaran Islam.

Pendidikan Islam pada periode ini dikenal sebagai Pendidikan Islam Tradisional.

Pendidikan ini tidak diorganisir secara terpusat, melainkan dilakukan secara individu dengan pengajaran yang diberikan oleh ulama di wilayah tertentu.

Proses pendidikan pada masa itu dikoordinasikan oleh para wali di Jawa, terutama oleh Wali Songo.

Pada abad ke-16, bangsa Portugis dan Spanyol tiba di Indonesia, membawa tujuan berdagang sekaligus sebagai misionaris untuk menyebarkan agama Katolik.

Di masa itu, mereka juga mendirikan sekolah dengan kurikulum yang mencakup pendidikan agama Katolik, serta pengajaran membaca, menulis, dan berhitung.

Perkembangan pendidikan pada masa ini berada di bawah pengawasan ketat Belanda. Meskipun sistem pendidikan yang diterapkan sudah terstruktur lebih baik pada era kolonial Belanda, kesempatan pendidikan bagi anak-anak Indonesia sangat terbatas. Hanya segelintir yang bisa menikmati akses sekolah, sehingga mayoritas masyarakat Indonesia menjadi buta huruf.

Sekolah di era ini sangat diskriminatif, didirikan berdasarkan lapisan sosial masyarakat.

Contohnya, terdapat sekolah klik disini khusus untuk pelajar keturunan Eropa atau pribumi. Sekolah untuk pribumi hanya diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari golongan bangsawan atau aristokrat.

Ketika Jepang mulai berkuasa, kekuasaan kolonial Belanda mulai runtuh, ditandai dengan hilangnya sistem pendidikan yang ada.

Di bawah pemerintahan Jepang, pembagian sekolah berdasarkan kelas sosial dihentikan.

Artinya, sekolah-sekolah untuk semua pribumi dibuka, sementara sekolah-sekolah Belanda ditutup.

tanjiro
ارسال دیدگاه

نشانی ایمیل شما منتشر نخواهد شد. بخش‌های موردنیاز علامت‌گذاری شده‌اند *